PELATIHAN MITIGASI KESEHATAN PASCA KEJADIAN BAROTRAUMA PADA MASYARAKAT NELAYAN TRADISIONAL DI DUSUN PULAU OSI
Keywords:
penyelam tradisional, menyelam aman, barotaumaAbstract
Penyelaman pada kedalaman lebih dari 20 meter mempunyai resiko yang cukup besar terhadap keselamatan dan kesehatan penyelam. Oleh karena itu penyelaman harus dilakukan dengan syarat tertentu dan menggunakan alat selam yang memenuhi standar (SCUBA). Penyelam tradisional di dusun Pulau Osi masih menggunakan compresor sebagai alternatif pengganti alat selam SCUBA. Kegiatan penyelaman seperti ini berisiko terhadap kesehatan dan keselamatan penyelam tersebut seperti berisiko mengalami barotrauma dan dekompresi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Tradisional Pasca Kejadian Barotrauma di Dusun Pulau Osi. Kegiatan ini dilakukan dengan penyuluhan dan praktik menyelam yang aman dana didampingi oleh Tim Lantamal IX Ambon. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa peningkatan pengetahuan dan kemampuan praktik penyelam tradisonal terhadap penyelaman yang aman menggunakan alat penyelam tradisional serta mampu mencegah dan mengatasi kejadian barotrauma.
References
Dinas Kesehatan Provinsi Maluku. Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Tahun 2019-2024 [Internet]. 2020. Available from: Barotrauma dapat terjadi pada 30% saat menyelam pertama kali dan 10% pada penyelam yang telah sering melakukan penyelaman
Syahadat RM, Putra P, Aini N, Sapta S. Potensi dan Permasalahan Lanskap Pulau Osi sebagai Objek Wisata Unggulan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. 2016.
Sididi M, Rahman. Faktor Determinan Kejadian Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Tradisional. Jurnal Keperawatan [Internet]. 2022;14(2):491–8. Available from: http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan
Wijaya DR, Ekasari R, Widiatuty L, Arranury ZF, Karini TA. Faktor Risiko Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam Di Pulau Barrang Lompo. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar. 2021 Jun 30;16(1):69.
Frekuensi Penyelaman H, Merokok D, Kejadian Barotrauma T, Martinus I, Hadisaputro S, Magister ), et al. Hubungan Frekuensi Penyelaman, Lama Menyelam, Pilek, dan Merokok Terhadap Kejadian Barotraumas Telinga Tengah Penyelam Tradisional. Care:Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan. 2020;8(1):127.
Hady AJ, Hariani S. Metode Simulasi Kegawatdaruratan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Keterampilan Dalam Penanganan Kegawatdaruratan Pada Smp Negeri 2 Galesong. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar. 2019;10(01):2087–122.
Kartika K, Maidaliza M, Fradisa L, Laia M. Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat dengan Kemampuan Memberi Pertolongan Pertama pada Korban Pasca Bencana. In: Prosiding Seminar Kesehatan Perintis. 2020. p. 51–6.
Agustini NLPIB. Penyuluhan dan Pelatihan Bantuan Hidup Dasar. Jurnal Paradharma. 2017;1(2).
Wijayanti T, Isnani T, Puja Kesuma Balai Litbang AP, Jl Selamanik No B, Banjarnegara A, Tengah J. Pengaruh Penyuluhan (Ceramah dengan Power Point) terhadap Pengetahuan tentang Leptospirosis di Kecamatan Tembalang, Kota Semarang Jawa Tengah Health Promotion (Lecture with Power Point) Effect to Leptospirosis Knowledge in Tembalang Sub District, Semarang City Central Java. Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut. 2022;2(2):23–6.
Sulistiani S, Hanum N. Efektivitas Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Disertai Demontrasi Secara Virtual Dalam Meningkatkan Pengetahuan Menyikat Gigi Anak Kelas 5 Sd. Jurnal Kesehatan Gigi dan Mulut (JKGM) [Internet]. 2021 Jul 23;2(2). Available from: https://jurnal.poltekkespalembang.ac.id/index.php/jkgm/article/view/752